Thursday, May 8, 2008

Upacara Buddha Biseka

Buddha Bhiseka merupakan upacara tradisi budaya yang sudah turun temurun dilaksanakan oleh umat Buddha sejak beribu-ribu tahun yang lampau. Pengertian antara Rupang Buddha dan Buddha Rupang. Rupang Buddha hanya merupakan sebuah budaya karya seni yang hanya memiliki nilai keindahan wisata, aksesoris desain belaka tidak memancarkan aura spiritualisme nyata karena belum dilakukan bhiseka. Buddha Rupang merupakan titik pusat /obyek pemujaan para penganut agama Buddha dalam melaksanakan peribadatan/symbol Kemuliaan dan KeAgungan yang patut dihormati. Karena telah dilakukan upacara pokok yang sangat disakralkan oleh umat Buddha. Bhiseka itu sendiri adalah tata cara/upacara pengukuhan terhadap rupang Buddha sebagai obyek pemujaan untuk mengingat ajaran-ajaranNya yang harus dilaksanakan, dalam kata lain Bhiseka adalah Pemberkahan Buddha Rupang yang dalam kontek bahasa Jawa adalah brokohan. Upacara Buddha Bhiseka memiliki arti yang sangat dalam bagi para umat Buddha (Buddhisme religious) baik yang ada di Indonesia maupun di negara-negara Budhis ketika hendak mendirikan tempat pemujaan untuk dapat lebih menghayati dan melaksanakan ajaran Buddha yang biasa disebut Dhamma atau Buddha Sasana. Tujuan : memberikan petunjuk tata cara upacara keagamaan bagi masyarakat umum maupun secara khusus terhadap arti yang lebih dalam tentang Buddha, Dhamma dan Sangha. Manfaat; sangat berarti bagi umat Buddha pada umumnya agar mendatangkan kedamaian, kebahagiaan maupun ketenangan saat melaksanakan ibadah di Vihara-vihara ataupun di cetya-cetya. Harapan; semoga dengan upacara Buddha Bhiseka yang dilaksanakan umat Surabaya pada umumnya dan umat Vihara Berkah Utama pada khususnya agar dapat memberikan kontribusi positif terhadap umat manusia sehingga mendatangkan kedamaian, ketenteraman dan kebahagiaan masyarakat kota Surabaya serta nelahirkan semangat persatuan dan kesatuan sesama umat. SUSUNAN PANITIA BUDDHA BHISSEKA Tanggal : 11 Mei 2008 Pelindung : Sangha Theravada Indonesia Penasehat : Bapak Lurah Gentengkali Padesanayaka STI Ketua Umum : Bapak Candra Sucindra Sekretaris : Sdr. Hendra Bendahara : Ibu Ana Sucindra Humas/publikasi : Bapak Edy S. Sdr. Adi Sdri. Rosari Kapya & Among Bikkhu : Bapak Baskoro Sdr. Bobby Seksi-seksi: Upacara & Puja : Romo Tony W. Perlengkapan & peralatan : Bapak Fery S. Acara : Sdr. Kiatno Konsumsi : Ibu Fery Ibu Tony W. Ibu Edy S. Dokumentasi : James Kesehatan : Tim Medis Keamanan : Linmas Patria SUSUNAN ACARA BUDDHA BHISEKA VIHARA BERKAH UTAMA Hari Minggu, 4 Mei 2008 13.00 – selesai : Bakti Sosial ACARA I ( UMUM ) Hari Sabtu, 10 Mei 2008 18.00 – 19.00 : Gending Macapat dari Blitar 19.00 – 20.00 : Doa bersama yang dipimpin oleh Y.M.Bhante Tejapuñño Sambutan Ketua Panitia Sambutan Padesanayaka Jawa Timur Sambutan Ketua Umum Sanghanayaka Sangha Theravada Indonesia atau yang mewakili Sambutan Pembimas (Camat/Lurah) Sambutan Muspika 20.00 – 21.00 Lelang lukisan riwayat Sang Buddha 21.00 – 04.00 Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk ACARA II (KHUSUS) Hari Minggu, 11 Mei 2008 06.30 – 09.00 : PINDAPATTA, mengarak Buddha Rupang, dilanjutkan makan pagi 08.00 – 09.00 Acara Buddhabhiseka (pengukuhan Buddha Rupang) 09.00 – 11.00 : Sulut dupa dan lilin oleh Sanghanayaka Namakara Patha Aradana Tisarana Pancasila Aradana Paritta Aradana Dhammadesana oleh Y.M. Bhante Jotidhammo Mahathera Pemberian penghargaan dan Bhante Jotidhammo memberikan tanda tangan Persembahan Amishapuja, oleh: Wakil dari 4 vihara Theravada Surabaya Wakil dari Maggabudhi Wakil dari Wandani Wakil dari Patria Donatur Para umat yang ingin berdana Anumodana gatha, oleh Bhikkhu Sangha Pemercikan tirta oleh Bhikkhu Sangha Fangsen, oleh Bhikkhu Sangha dan umat Namakara Patha oleh Bhikkhu Sangha PENUTUP 11.00 – 12.00 : Lelang lukisan riwayat Sang Buddha 12.00 – selesai : Acara ramah tamah dihibur Reog dan Barongsai

No comments: